Asal usul orang Lampung menurut mitologi hanya menyebut berasal dari Sekala Brak yang saat itu didiami suku bangsa Tumi. Dari catatan cerita tutur saja ada satu realitas yang sering dilupakan: Orang Lampung juga memiliki garis keturunan dari Pagaruyung. Ada dua rekonstruksi mengenai nenek moyang orang Lampung sejak kedatangan empat umpu yang datang ke Sekala Brak. Pertama,
umpu-umpu ini mengalahkan suku bangsa Tumi dan menguasai Sekala Brak. Bila tesis ini benar, berarti empat umpu yang datang memimpin wilayah dan yang menurunkan orang Lampung adalah umpu-umpu dari Pagaruyung. Kedua, umpu yang datang hanya singgah, dan mengajak sebagian warga Sekala Brak melakukan migrasi sehingga nenek moyang orang Lampung berasal dari Sekala Brak dan Pagaruyung.
Rekonstruksi migrasi dari Pagaruyung ini menarik untuk didiskusikan karena beberapa sebab. Selain bersumber dari tambo, adakah alasan pembenar lain yang menguatkan kemungkinan kedatangan umpu dari Pagaruyung. Alasan pembenar ini dapat berupa analisis konteks terhadap pengaruh budaya Pagaruyung terhadap kebudayaan Lampung saat ini. Bila migrasi dilakukan antara abad XV atau XVI, Pagaruyung kuat dugaan telah memeluk Islam. Islam mewarnai kehidupan sosial masyarakat Pagaruyung sehingga kita mengenal istilah: Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Masyarakat Lampung juga paralel dengan masyarakat Pagaruyung adalah pemeluk agama Islam yang taat. Kuntara Raja Niti, kitab (hukum) adat Lampung juga banyak memuat kodifikasi yang dipengaruhi hukum agama Islam.
Namun, bila kita bandingkan dengan sistem kekerabatan yang dianut masyarakat Lampung, terlihat perbedaan yang mencolok. Masyarakat Pagaruyung dikenal luas sebagai masyarakat dengan tradisi kekerabatan yang bersifat matrilineal, berbeda dengan sebagian besar kebudayaan Indonesia, termasuk Lampung yang menganut sistem patrilineal. Bila Umpu Sekala Brak berasal dari Pagaruyung, tentunya akan memengaruhi sistem kebudayaan masyarakat Lampung juga, termasuk sistem kekerabatannya
No comments:
Post a Comment