Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim (SMM) Lampung, Kamis (1-10), menyatakan tingginya gelombang di perairan tersebut disebabkan angin kencang dengan kecepatan 10 sampai 28 knot atau 18 sampai 50 km/jam.
"Gelombang tinggi 2--4 meter memang berpeluang terjadi di wilayah perairan selatan Selat Sunda dan barat Lampung. Gelombang setinggi ini berbahaya bagi kapal tongkang, perahu nelayan, dan kapal cepat. Dan akan mengganggu pelayaran dengan kapal ro-ro," kata Neneng Kusrini, kepala Kelompok Prakirawan SMM Lampung.
Tingginya gelombang di sebagian besar wilayah perairan Lampung tersebut, kata Neneng, akibat angin kencang yang bertiup di atas wilayah perairan Lampung.
Di Selat Sunda, angin bertiup dari tenggara ke selatan dengan kecepatan 10--20 knot. Sementara tinggi gelombang diperkirakan 1,2--2,5 meter.
Untuk wilayah perairan barat Lampung, SMM memprediksi gelombang maksimum yang dapat terjadi setinggi 2,5--3,5 meter dengan kecepatan angin berkisar 15--25 knot.
Sementara di perairan timur Lampung, gelombang air laut diprediksi setinggi 1--2 meter. Sedangkan wilayah perairan Bengkulu tinggi gelombang diperkirakan mencapai empat meter. Buruknya cuaca di perairan Selat Sunda dan barat Lampung diperkirakan membuat arus pelayaran di Penyeberangan Bakauheni--Merak ikut terganggu. Pengemudi kapal cepat diimbau tidak beroperasi akibat tingginya gelombang.
Untuk nelayan, BMKG juga mengimbau agar mereka tidak melaut mengingat tingginya gelombang di hampir seluruh wilayah perairan Lampung.
Sementara itu, keadaan cuaca di Lampung diperkirakan masih berawan. Angin di atas wilayah perairan Indonesia, utara khatulistiwa umumnya bertiup dari arah selatan hingga barat. Sedangkan selatan khatulistiwa dari arah timur hingga barat daya, kecepatan angin berkisar antara 10 sampai 28 knot atau 18 sampai 50 km/jam
Sumber
No comments:
Post a Comment