KAMPANYE CAWA LAMPUNG

Dewan Pimpinan Pusat Persaudaraan Masyarakat Lampung (PERMALA) mengajak  kepada masyarakat lampung untuk memberikan dukungan dalam  rangka melestarikan bahasa lampung. Dengan tema “WAJIB CAWA LAMPUNG” untuk memberikan dukungan silahkan isi formulir dibawah ini :

yang sudah memberikan dukuang bisa dilihat   DIJA

Contac person : Hendrawan Telp 0721 3522001 HP : 0812 79520001

Dimohon untuk memberikan identitas jelas, dari para pendukung akan diundang untuk memberikan langsung dukuangan kepada pemerintah daerah Lampung

 Terima kasih

Nama
Alamat
No. Telp/HP
Isi Dukungan
Photo
Email address
Verifikasi Kode
Please enter the text from the image:
[ ulangi ] [ Apa ini? ]

Friday, October 2, 2009

Mitos Gempa di Tanah Minang

Gempa berkekuatan besar bukan kali ini saja mengguncang Sumatera Barat. Meskipun demikian, dampak kerusakan dan korban jiwa gempa 7,6 SR pada Rabu (30-9) pukul 17.16 WIB adalah yang paling besar.
Sebelumnya, pada 12 September 2007, Sumatera Barat juga dihantam gempa 8,4 SR, dan pada 6 Maret 2007 dengan 6,3 SR. Provinsi berjuluk Ranah Minang ini termasuk yang paling sering diguncang gempa dahsyat dalam dua tahun terakhir

Mengapa bencana sering melanda Sumatera Barat, yang selalu dirindukan warganya di perantauan. Mengapa Minangkabau, "Kampuang nun jauah di mato, gunuang sansai baku liliang, takana jo kawan-kawan nan lamo, sangkek basuliang suliang".

Kalimat-kalimat itu menunjukkan warga Minang yang sering disebut urang awak selalu terkenang kampungnya meski jauh di mata. Dengan keelokan dan keindahan alam serta persaudaraannya, warga Minang selalu rindu untuk pulang kampung yang selalu syahdu dengan tiupan sulingnya.

Lalu, dalam alenia ketiga lagu Kampuang Nun Jauah Di Mato itu disebutkan, "Takana jo kampuang, induk ayah adik sadonyo, raso mangimbau ngimbau den pulang, den takana jo kampuang".

Melalui kata-kata itu, warga Minang juga menyatakan kerinduannya dengan kampung halaman yang selalu dikenang meski jauh di mata. Namun, tanpa disangka-sangka, Kota Padang dan wilayah lain di Sumatera diguncang gempa dahsyat. Masihkah Ranah Minang elok dan layak dirindukan?

No comments:

Post a Comment